Showing posts with label renungan ayah dan ibu. Show all posts
Showing posts with label renungan ayah dan ibu. Show all posts

Sunday, April 13, 2025

RENUNGAN PALING SEDIH TENTANG AYAH DAN IBU

 RENUNGAN PALING SEDIH TENTANG AYAH DAN IBU



marilah kita pejamkan mata kita dengarkan dan renungkan kita buang kesombongan pada diri kita kita buang segala keangkuhan pada diri kita mari kita renungkan kita ingat kembali jasa jasa orang tua kita yang telah tiada ataupun orang tua kita yang setia mendapingi kita sampai detik ini bayangkan di depan kita duduk seorang sosok ayah dan ibu kita lihatlah wajah ayah kita yang semakin hari semakin menua semakin hari kulitnya mulai keriput semakin hari rambutnya semakin putih badanya tak lagi gagah badanya tak lagi kekar seperti dulu ayahmu jarang pulang bahkan jarang sekali memeluk seperti dia peluk engkau ketika kecil dulu ayahmu rela berpanas panas an bekerja keras terluka dan tak pernah terhitung tetesan air keringat diwajahnya itu semua dia lakukan untuk membiayai hidupmu itu semua dia lakukan demi memenuhi keinginanmu dan itu semua dia lakukan demi membiayai pendidikanmu dengan harapan suatu hari nanti kamu menjadi anak yang sukses berbudi pekerti dan berpendidikan sekarang ibu ... ibu ... ibu ... engkaulah wanita yang telah melahirkanku ibuku yang telah mengandungku sembilan bulan kemanapun engkau pergi kau selalu membawaku ibu yang selalu meneteskan air mata disaat kamu dalam keadaan sakit ibu yang selalu mendoakanmu di setiap sujudnya ibu yang selalu mendoakanmu di setiap hembusan nafasanya ibu yang setiap mengurusimu yang rela tidak berselimut hanya demi engkau hanya demi anaknya bisa tidur nyenyak dan hangat ibu yang selalu menangis kala engkau tak ada disampingnya ibu yang selalu merindukanmu kala engkau jauh darinya mungkin saat ini mereka sedang menderita suatu penyakit kronis tetapi mereka rahasiakan darimu karena mereka takut kamu khawatir mereka mulai mengeluhkan kepalanya yang mulai sering sakit sakitan mereka mulai mengeluhkan pingangnya yang mulai terasa sakit tapi mereka diam seribu bahasa karena mereka tak ingin menyusahkanmu lalu apa balasan kita sebagai seorang anak pernahkah ... kita sedikit saja memberi perhatian kepadanya pernahkah sedikit saja kita memberikan kasih sayang kepada mereka kita mungkin sering menghinanya di depan orang banyak sampai sampai ibu bapak kita merasa malu atas apa yang kita perbuat kepadanya bahkan mungkin orang tua kita pernah meneteskan air mata karena perbuatan kita yang sudah sangat menyakiti hatnya kita sering kira sering marah marah kepadanya kita sering menolak perinyahnya mungkin hari ini melihat wajah wajah mereka mungkin hari ini kita masih bisa makan bersamanya mungkin hari ini kita masih bisa melihat senyum indahnya dan mungkin pula hari ini kita masih bisa merasakan hangatnya kasih sayang yang mereka berikan kepada kita tapi entah hari esok apakah semua itu masih bisa kita lihat apakah semua itu masih bisa kita rasakan mungkin saja disaat kita pulang nanti kerumah kita melihat orang orang berdatangan kerumah kita sudah banyak keluarga berkumpul di depan rumahmu menunggu kehadiranmu untuk yang terakhir kamu melihat wajah orang tuamu tapi mereka tidak ingin mengabarimu mereka tidak ingin menganggu kegiatanmu mereka tidak ingin menganggu pekerjaanmu ketika engkau melangkahkan kaki dengan hati bertanya tanya ada apa dirumahku dan engkau mulai masuk delam rumahmu di situlah engkau melihat terbaringnya seseorang yang sudah tertutup dengan kain putih nan bersih sudah tertutup dengan kain panjang sudah terselimutkan kain kafan itu adalah ibumu ibu yang telah membesarkanmu ibu yang selalu mengelus kepalamu ibu yang selalu memelukmu kala kamu butuh dekapan kehangatan ibu yang sering kau marah marahi ibu yang sering merasa kesal oleh tingkahmu sayangilah ibumu selagi engkau masih bisa memeluk tubuhnya sayangilah ibumu selagi engkau bisa melihat dia ada disampingmu ayah ibu terima kasih atas kasih sayangmu ayah ibu ... terima kasih atas segala pengorbananmu ayah ibu ... terima kasih atas waktu yang kau berikan kepadaku dan bersyukurlah bagi kita yang masih mempunyai ayah dan ibu banyak teman teman kita yang tidak merasakan hangatnya kasih sayang yang orang tua berikan kepadanya karena mungkin pada saat engkau dilahirkan ibumu meninggalkanmu untuk selama lamanya berbahagialah untuk yang masih diberi kesempatan untuk bisa meyayangi orang tuamu Doakan selalu ayah ibumu sertakan selalu ayah ibumu disetiap sujud sujudmu karena surga berada di telapak kaki ibu